Senin, 24 Januari 2011

tugas ISD bulan desember

Kebun Raya Bogor
Yang Pacaran Putus, Yang Lajang Ketemu Jodoh
            Menikmati sejuknya kota Bogor, kurang lengkap rasanya bila tidak mampir ke kebun raya Bogor. Lokasinya yang berada di tengah-tengah Kota Hujan itu membuat akses menuju kesana lebih mudah. Sebagai tempat wisata, kebun raya Bogor layak di kunjungi, karena selain pemandangannya indah juga dapat di jadikan tempat menimba ilmu tentang tumbuhan langka.
Namun, menurut cerita warga sekitar sebaiknya jangan ketempat tersebut bersama pasangan. Mengapa? Karena ada mitos yang menyebutkan, pengunjung yang membawa kekasih akan kandas jalinan asmaranya setelah mengunjungi tempat wisata tersebut.


Beberapa warga bogor yang KARTINI temui mengaku pernah dengar mitos tersebut. Sebut saja Hawa (18) salah satu pengunjung. Ia mengaku, pernah putus dengan kekasihnya setelah berkunjung ke kebun raya Bogor.”setelah beberapa minggu jalan –jalan kesini, saya putus dengan pacar,”ungkapnya.
Meskipun demikian, banyak pula orang yang tidak mempercayai mitos itu. Bambang hendrawan misalnya. Ia mengaku dulu sering berpacaran di kebun raya Bogor, tapi tidak terjadi apa – apa dengan sang kekasih.”alhamdulillah, sekarang pacar saya sudah jadi istri saya,”kata ayah 2 anak ini.
Memang tidak ada yang tahu kapan mitos tersebut mulai berkembang. Juga apakah ada legenda atau sejarahterkait dengan mitos tersebut. Yang jelas, awalnya hanya diyakini warga setempat, namun lama-kelamaan dipercaya pula oleh orang-orang yang berada di luar Bogor.
Selain mitos tersebut, kebun yang didirikan oleh ahli botani jerman, Prof Dr CGC Reindward ini juga di ercaya ada ‘penunggunya’. Saat ditanya tentang hal itu, Iteng D Karyantara,staff pemandu kebun raya Bogor yang sudah bekerja sepuluh tahunlebih di sana mengaku tidak pernah mendengar ceritanya atau melihat sendiri.
Yang menarik, di kebun raya tersebut terdapat 2 pohon besar berdiri saling berdekatan. Mungkin karena posisinya itu kedua pohon tersebut di kenal dengan sebutan pohon jodoh.”konon pasangan yang duduk di bawah pohon ini bisa putus, tapi sebaliknya lajang yang membawa teman atau sahabat lawan jenisnya justru bisa jadian, bahkan menikah,”imbuh Iteng. Entah benar atau sekadar kebetulan. Ia mengaku, dalam sebulan bisa menjumpai 2-3 pasangan yang telah menikah sedang bernostalgia di pohon jodoh ini.
Kebun raya Bogor hingga kini untuk berlibur dan melepas penat dari kesibukan sehari-hari. Bila masa liburan tiba, pengunjung yang datang berasal dari berbagai daerah atau provinsi. Bahkan turis mancanegara pun tertarik mengunjungionyek wisata sekaligus melakukan penelitian.

Candi Gedong Songo
Kuwalat Bila Menggombal.
Candi gedong songo terletak di lereng gunung Ungaran (1200-1300 dpl), tepatnya di desa Candi, kecamatan Ambarawa, kabupaten Semarang, Jawa tengah. Dari kota Semarang sekitar 1 jam waktu yang di tempuh menuju obyek wisata tersebut.
Gedong songo merupakan kelompok candi Hindu. Ini dapat di lihat dariarca berelief yang menempati relung – relung candi seperti arca Cisinahadewa, Simawahaguru, Ganesha, Durgamahi, sasuramardir, Nandisuwara, Manakaja dan Yoni yang berada pada bilik candi. Arca gajah dalam posisi jongkok di kaki candi gedong songo 3 dan Yoni dalam bentuk pesegi panjang pada bilik candi gedong songo 1 merupakan keunikan dari situs candi tersebut.
Dinamakan gedong songo karena memang ada sembilan candi di areal tersebut. Dalam bahasa jawa gedong berarti bangunan dan songo berarti sembilan. Konon, bangunan candi kesembilan(terakhir) melambangkan perjalanan akhir manusia dalam mencapai kesempurnaannya.
Pembangunan candi tersebut di perkirakan sezaman dengan pendirian candi dieng di abad ke 7,9 M. Yakni di zaman kerajaan kalingga yang saat itu di perintah oleh seorang ratu bergelar ratu shima.
Candi ini di bangun berpencar dan tersusun di atas bukit. Bangunan candi pertama menempati lokasi paling bawah, kemudian berurutan naik dengan jarak bervariasi antara candi pertama, kedua, dan seterusnya.
Untuk melihat masing – masing candi, pengunjung dapat menelusuri jalan setapak dengan kontur menanjak dan menurun. kalau tidak mau berjalan kaki, ada jasa penyewaan kuda.

AURA MISTIS BEGITU KENTAL
Komplek candi yang di temukan rafles ini awalnya disebut Gedong Pitoe, karena terdiri dari 7 candi. meski kini hanya 5 candi yang masih utuh,sisanya hanya berupa fondasi.
Candi gedong songo juga mempunyai mitos seperti kebun raya bogor. Konon, bila membawa pasangan lalu menggumbar rayuan gombal, akan terkena tulah atau kualat yang berujung putusnya tali kasih. Itulah sebab para pemuda enggan datang bersama pasangannya.
Menelisik sejarah dan legendanya, ternyata pembangunan candi tersebut diwarnai perselisihan antara kakak beradik, ki hajar selokantoro dan ki hajar watangrono yang sama – sama menjadi patih kerajaan kalingga dan di tugaskan membangun candi tersebut. Perselisihan itu memicu pertempuran yang memakan korban.
Mungkin latar belakang itulah yang di anggap bisa memicu kemarahan bagimereka yang datang berpasangan. Selain itu aura mistis juga terasa begitu kental disini. Ketika memasuki bagian dalam candi – candi tersebut, pengunjung akan menemukan banyak sisa bekas pemujaan berupa bunga kantil. Dalam candi – candi tersebut, pengunjung akan menemukan banyak sisa pemujaan berupa kembang kendil, melati dan kemenyan. Jadi, berani datang dengan pasangan.?

Cando Prambanan
Putus Karena Kutukan
Candi prambanan dikenal pula dengan sebutan candi roro jonggrang adalah satu candi terkenal di indonesia. Candi ini terletak di desa prambanan berada di antara kabupaten sleman dan klaten jawa tengah. Menurut sejarah, candi tersebut dibangun sekitar tahun 850 Masehi oleh salah satu dari 2 orang bernama, rakai pikatan, raja kedua Wangsa Mataram I dan Balitung Masa Sambu, semasa Wangsa Sanjaya.
Obyek wisata sejarah ini juga mempunyai mitos larangan memadu kasih di sekitar areal candi. Mitos tersebut berkembang karena adanya legenda cinta tragis antara Bandung Bandawasa dengan Rara Jonggrang. Dalam cerita rakyat, Rara Jonggrang di kenal sebagai putri cantik jelita, anak Prabu Ratu Baka. Ayahnya bertahta di kraton yang berada di atas Gunung Boko.
Di kisahkan dalam cerita tersebut, seorang ksatria gagah perkasa, Bandung Bandawasa yang mempunyai kekuatan supranatural ingin mempersunting putri Rara. Tapi sang putri tidak menaruh hati kepadanya. Untuk menolak permintaannya secara halus, ia mengajukan syarat sengat berat yaitu meminta sang ksatria membuat seribu candi dengan arca di dalamnya hanya dalam 1 malam. Bila syaratnya tak mampu di wujudkan, maka pernikahan pun dibatalkan.
Mendengar permintaan tersebut, Bandung dengan kesaktiannya segera memanggil beribu-ribu makhluk halus untuk membantunya membuat candi sesuai keinginan putri. Semalam penuh mereka terus bekerja dan saat malam hampir berakhir, tinggal satu candi belum selesai. Melihat kondisi tersebut tentu saja Rara jonggrang yang semalam tidak tidur karena mengikuti jalannya pembuatan candi menjadi gelisah.
Di tengah kegelisahan itulah muncul ide untuk menggagalkan usaha yang tengah dilakukan Bandung. Rara segera membangunkan semua gadis di desa yang masih lelap tidur dan memerintahkan mereka menumbuk padi, sehingga banyak ayam mulai berkokok. Mendengar hiruk-pikuk itu para makhluk halus pun panik lantaran mengira hari sudah pagi. Saatnya mereka harus kembali ke tempat tinggal masing-masing, karenatakut ketahuan manusia. Akibatnya, satu arca tak berhasil diselesaikan.
Merasa ditipu, Bandung sangat marah lalu mengutuk Rara Jonggrang menjadi pelengkap arca yang keseribu. Arca tersebut selama ini di percayai sebagai arca Durgamahisasuramardhini, istri Dewa Siwa yang berada di bilik utara candi siwa. Ksatria itu juga mengutuk semua gadis yang membantu putri akan menikah lanjut usia.
Legenda itu lantas berkembang menjadi mitos yang di percaya masyarakat sekitar, bahwa setiap pasangan kekasih yang mengunjungi candi prambanan akan mengalami kutukan sama. Namun siapa pun boleh percaya atau tidak dengan mitos-mitos tersebut, mengingat itu semua hanya legenda yang belum jelas kebenarannya.

(Sumber: KARTINI No:2249/2009)

Mau mulai nanggapin dari mana ya? Soalnya bingung juga, karena belum pernah ngunjungin dan mengalami langsung, hehehhehe
Tapi jika di lihat dari cerita di atas, semuanya hanya mitos dan terjadi secara kebetulan, dan karena banyak orang yang menghubung-hubungkan antara putus cinta dengan obyek wisata, padahal putus cinta itu wajar, banyak orang yang tidak mengunjungi tempat wisata tersebut tetap  saja terjadi putus dalam menjalani suatu hubungan yang di sebut pacaran. Terkecuali jika cerai setelah mengunjungi tempat wisata, itu baru di pertanyakan.
Lagian juga tidak ada bukti yang kuat untuk menyatakan itu fakta, karena ada juga beberapa orang yang tidak mengalami putus setelah mengunjungi tempat wisata tersebut.
 Lagian jodoh itu sudah ada yang mengaturnya, sebaiknya sebagai seorang yang beriman tidak perlu untuk mempercayai hal tersebut.

Hubungan Antara Artikel diatas dengan Pemuda dan Sosialisasi

Pada artikel diatas jelas yang mengalami nya adalah para pemuda dan didalam cerita ini terdapat suatu bentuk sosialisasi yang salah. Kita mengetahui sosialisasi adalah proses penanaman kebiasaan atau nilai dan aturan dari generasi ke generasi dalam suatu masyarakat, coba bayangkan bagaimana pola pikir pemuda jika di tanamkan pemikiran – pemikiran yang masih kuno, seharusnya seorang pemuda harus mempunyai pola pikir yang bagus, dengan tidak mempercayai sesuatu hal yang belum pasti kebenarannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar